Wujud cita-cita menuntaskan buta Quran di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, khususnya di kalangan anak-anak. Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PD GPII) Kota Pematang Siantar melaksanakan program Masjid ber Iqra dengan modal holong (modal kasih red).
Ditemui disela-sela kegiatan Masjid ber Iqra, Minggu (4/3/18 ). Setiawan Gultom selaku ketua PD GPII Kota Pematangsiantar menyebutkan, kegiatan itu dilaksanakan untuk membina mental kerohanian, khususnya berawal dari tingkat kanak-kanak.
“Sebelumnya, kegiatan ini kita beri nama Magrib Mengaji. Dan, sekarang kita rubah menjadi Masjid ber Iqra”, ujar Setiawan mengatakan bahwa kegiatan itu dilakukan untuk menghapuskan buta Quran. Yang kedepannya, diharapkan semua anak-anak yang ada di Kota Pematangsiantar sudah dapat membaca Al-qur’an dengan fasih.
Kegiatan Masjid ber Iqra, kata Setiawan, juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempersiapkan generasi emas pemuda Islam yang cinta Masjid dalam hal memenuhi kebutuhan rohani. Sehingga terjauh dari berbagai kegiatan yang melanggar moral, bahkan jauh dari pergaulan hidup bebas Narkoba.
Sekaitan dengan keberlangsungan program tersebut, Rikki Sembiring selaku Komanda Brigade GPII Kota Pematang Siantar, menambahkan. Dirinya berharap dengan menghimbau kepada seluruh pemuda-pemudi yang sudah faham dalam membaca Al-qur’an. Khusus yang bernaung di Pd GPII Siantar, agar dapat memberikan hati dan pikiran mengajar dan mendidik anak-anak di usia dini, sehingga faham membaca Quran.
“Kita sangat apresiasi terhadap program ini. Walau sederhana, tapi sangat bermanfaat”, kata Rikki menyebut bahwa program tersebut dapat menjadi bekal rasa wajib sholat dalam diri anak-anak.
“Secara awam, setiap program butuh biaya. Tapi, ya…, mari kita mulai dari hal kecil”, lanjut Setiawan, sembari mengatakan bahwa program tersebut menguras tenaga, pikiran serta materi dari PD GPII Siantar.
Untuk kelancaran program, PD GPII Siantar tengah menggandeng sejumlah tokoh masyarakat yang peduli dengan perkembangan kerohanian anak-anak. “Tidak terlepas. Selain kita berharap ada warga yang mau membantu materi, kita juga berharap akan peran orang tua yang membawakan anaknya untuk diajari mengaji”, ujar Setiawan, sembari mengatakan bahwa pembinaan mental dari anak, tidak terlepas dari dukungan moral yang diberikan orang tua terhadap anak-anak-nya.
Untuk keberlangsungan dan kemajuan pelaksanaan program Masjid ber Iqra. Setiawan menyampaikan bahwa pihaknya terbuka untuk setiap kritik dan masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, khususnya yang beragama Islam. Melalui kontak person di nomor HP :081269792500, atas nama Setiawan Gultom.
Lebih lanjut Setiawan mengatakan, program Masjid ber Iqra itu sudah dilaksanakan di Masjid Darul Azhar di Kel. Asuhan dan Masjid Al Iklas di Kel. Siopat Suhu. Program tersebut dilaksanakan setelah selesai melakukan sholat, setiap harinya. “Ini gratis. Yang penting anak-anak mau sholat dan mau belajar membaca quran”, tegas Setiawan
0 komentar:
Posting Komentar